Masa kecilnya di Mekah, perjalanannya menuju Syam bersama pamannya Abu Thalib dan pernikahannya dengan Khadijah
Muhammad dalam keadaan yatim piatu diasuh oleh kakeknya Abdul Mutthalib kemudian oleh pamannya Abu Thalib.
Allah
SWT mensucikannya dari kotoran-kotoran jahiliyah dan dari semua aib.
Allah SWT menganugerahkan semua sifat-sifat yang baik sehingga Beliau
dikenal di kalangan kaumnya dengan julukan Al-Amin (orang yang jujur)
karena amanah, kejujuran dan kesuciannya.
Ketika
usianya mencapai dua belas tahun ia mengadakan perjalanan ke Syam
bersama pamannya. Ketika sampai di Bushra seorang pendeta bernama Bahira
melihatnya. Ia mengenalnya dengan ciri-ciri yang ada pada |Muhammad.
Buhaira mendatangi Muhammad, mengambil tangannya dan berkata: “Inilah
tuan untuk semesta alam, inilah utusan Rabb semesta alam, inilah nabi
yang akan diutus untuk semesta alam.” Buhaira ditanya: “Dari mana kamu
tahu hal ini?” Ia berkata: “Sesungguhnya ketika kalian datang dari
Aqabah tidak ada pepohonan dan bebatuan kecuali semuanya sujud. Dan ini
tidak dilakukan kecuali kepada nabi. Dan kami mendapatkan hal ini dari
kitab suci kami.” Kemudian ia meminta Abu Thalib untuk kembali
bersamanya karena khawatir terhadap kejahatan orang-orang Yahudi
kepadanya.
Kemudian
Muhammad mengadakan perjalanan ke Syam yang kedua kali bersama Maysarah
budak Khadijah ra untuk berniaga di pasar kota Bushra sebelum Khadijah
dinikahi oleh Muhammad.
Ketika
Muhammad berusia dua puluh lima tahun ia menikahi Khadijah. Dan ketika
usianya empat puluh tahun Allah SWT memilihnya untuk membawa
risalah-Nya. Jibril mendatanginya ketika Muhammad berada di gua Hira
yang terletak di sebuah gunung di Makkah. Semnejak itu jadilah ia
sebagai Rasullullah. Beliau berdakwah di Mekah selama tiga belas tahun,
menurut pendapat lain lima belas tahun atau sepuluh tahun, pendapat yang
benar adalah tiga belas tahun.
Rasulullah
SAW shalat menghadap Baitul Maqdis selama di Makkah tanpa membelakangi
Ka’bah tetapi menjadikan Ka’bah di depannya. Setelah hijrah ke Madinah,
Rasulullah SAW shalat menghadap ke Baitul Maqdis selama tujuh belas
atau enam belas bulan.
Hijrah Rasulullah
Rasulullah
SAW hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar as-Siddiq ra dan budaknya Amir
bin Fuhairah serta seorang penunjuk jalan Abdullah bin al-Uraiqit
al-Laitsi yang masih kafir. Selanjutnya Rasulullah SAW berdakwah di
Madinah selama sepuluh tahun.
Wafatnya
Rasulullah SAW wafat dalam usia enam puluh tiga tahun. Ada
juga pendapat yang mengatakan Beliau wafat dalam usia enam puluh lima
atau enam puluh, namun pendapat pertama adalah pendapat yang benar.
Rasulullah
SAW wafat pada waktu dhuha hari Senin dua belas Rabiul Awal. Pendapat
lain mengatakan tanggal dua atau tanggal satu Rabiul Awal
Beliau
dimakamkan pada malam Rabu. Pendapat lain mengatakan malam Selasa.
Sebelum wafat, Rasullullah SAW menderita sakit selama dua belas atau
empat belas hari.
Rasulullah
SAW dimandikan oleh Ali bin Abi Thalib, pamannya Abbas, al-Fadhl bin
Abbas, Qutsam bin Abbas, Usamah bin Zaid dan Syuqran serta dihadiri pula
oleh Aus bin Khaula al-Anshari.
Beliau
dikafani dengan tiga lapis kain putih yang dibuat di Sahul –sebuah
negeri di Yaman –, tanpa gamis dan sorban. Kemudian kaum muslimin
menshalatinya sendiri-sendiri tanpa jamaah.
Jasad
Rasulullah SAW diletakkan di atas sehelai kain merah yang dipakainya
untuk selimut lalu dimasukkan ke dalam kubur oleh Abbas, Ali, al-Fadhl,
Qutsam dan Syuqran kemudian ditutup dengan sembilan batu.
Rasulullah
SAW dimakamkan di tempat Beliau wafat yaitu sekitar tempat tidurnya di
kamar Aisyah ra dan di tempat itu pula dimakamkan Abu Bakar ra dan Umar
ra.

